Senin, 13 Mei 2024

Kamu Tidak Sendirian :)

     Disebuah kota kecil, hiduplah seorang gadis remaja. ketika kelas 10 SMA sampai  pertengahan kelas 11 SMA bisa dibilang merupakan masa sulit bagi dia, dia sering merasa tertekan oleh masalah dari pertemanan, percintaan dan keluarga. setiap kali stres menumpuk, dia selalu merasa seperti tidak ada jalan keluar dan merasa sendirian tidak punya tempat untuk bercerita, seakan-akan tidak ada yang peduli padanya

    Suatu hari dia terlibat perdebatan dengan ibundanya, dan pada saat itu juga dia merasa segala masalah yang ada dikepalanya yang selalu dia pendam sudah mencapai puncaknya. dia masuk kedalam kamar dan duduk diatas kasurnya dengan pikiran yang gelap. dia merasa seperti tidak ada yang peduli padanya, entah kenapa dia melihat pisau kecil diatas meja belajarnya, lalu dia mengambilnya dan berpikir ini satu-satunya cara untuk meredakan rasa sakit yang ada dihati dan dikepalanya.

    Tetapi, saat memegang pisau kecil itu diatas pegelangan tanganya, entah kenapa banyangan tentang orang-orang yang mencintainya muncul dalam pikirannya. Dia teringat akan wajah ibunya yang penuh kasih sayang, sahabat yang setia padanya dan tawa para adik-adiknya. Pikiran tentang bagaimana tindakannya akan melukai orang-orang, yang mana membuat dia terdiam dan menangis. Dia menyadari bahwa meskipun mungkin dia merasa sendirian, dia sebenarnya tidak sendirian.

     Ada orang-orang yang sangat amat peduli padanya dan mengakhiri hidupnya tidak akan menyelesaikan masalah. Dia menangis sejadi jadinya sambil melempar pisau itu. Kejadian itu terus terjadi hampir 3 kali tetapi selalu tidak jadi, karena dia selalu teringat kembali orang-orang tersayang dan allah masih sayang dengan dia. Dia tahu dia harus mencari bantuan atau berbicara dengan seseorang yang mengerti tentang perasaannya dan mencari cara yang sehat untuk mengatasi stres dan tekanan dalam hidupnya. 

    Beberapa minggu kemudian dia memutuskan untuk bercerita kepada salah satu sahabatnya tentang yang dia sedang alami dan dia mendapatkan nasehat dan peringatan dari sahabatnya tersebut. Semenjak saat itu setiap malam sahabatnya selalu bertanya bagaimana hari ini apakah okay atau tidak dan ketika sahabatnya bermain kerumahnya, sahabatnya selalu memeriksa kamarnya dan melihat apakah ada pisau atau benda tajam lainnya, kalaupun ada sahabatnya akan mengambil dan menyimpannya. 

    Sejak saat itu dia merasa beban dihatinya menjadi lebih ringan. Dia menyadari bahwa dia tidak perlu melawan sendirian, bahwa ada bantuan dan dukungan disekitarnya jika dia mau mencarinya. Dengan langkah-langkah kecil, dia mulai memulihkan dirinya dan menemukan kekuatan dan menyadari bahwa dia tidak sendirian dalam perjuangnya.


0 komentar:

Posting Komentar